Translate PLEASE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 28 Desember 2011

NARKOTIKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 35 TAHUN 2009
TENTANG
NARKOTIKA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sejahtera, adil dan makmur yang merata materiil dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kualitas
sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal
pembangunan nasional perlu dipelihara dan ditingkatkan
secara terus-menerus, termasuk derajat kesehatannya;
b. bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan sumber
daya manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat perlu dilakukan upaya peningkatan
di bidang pengobatan dan pelayanan kesehatan, antara
lain dengan mengusahakan ketersediaan Narkotika jenis
tertentu yang sangat dibutuhkan sebagai obat serta
melakukan pencegahan dan pemberantasan bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;

PSIKOTROPIKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 1997
TENTANG
PSIKOTROPIKA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan
dunia yang merdeka, adil, bersahabat, dan damai;
b. bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, perlu dilakukan upaya secara
berkelanjutan di segala bidang, antara lain pembangunan kesejahteraan rakyat, termasuk kesehatan,
dengan memberikan perhatian terhadap pelayanan kesehatan, dalam hal ini ketersediaan dan pencegahan
penyalahgunaan obat serta pemberantasan peredaran gelap, khususnya psikotropika;

PRAKTEK KEDOKTERAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG
PRAKTIK KEDOKTERAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pembangunan kesehatan ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus
diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya
kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas
dan terjangkau oleh masyarakat;
c. bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran yang
merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi yang memiliki etik dan moral yang
tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara terus menerus

PEKERJAAN KEFARMASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 51 TAHUN 2009
TENTANG
PEKERJAAN KEFARMASIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah
tentang Pekerjaan Kefarmasian;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEKERJAAN
KEFARMASIAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud
dengan:
1. Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan

Selasa, 27 Desember 2011

Peran Mikroorganisme

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

UJI COLIFORM dengan metode MPN pada air PDAM

                                                               LAPORAN
UJI COLIFORM dengan metode MPN pada air PDAM


ex: Nama Simplisia

TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI
(Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH
DENGAN MENGGUNAKAN GELATIN
SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
SKRIPSI
Oleh :
ASEPSIA YUSIANDRE
K 100 040 179
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2008
1

Biogas dari Kotoran

ex: CV

ex: 50 Common Interview

ex : Apication Letter

Sabtu, 24 Desember 2011

Pengobatan dengan Binatang "JAWA"

Deskripsi Antropologi Medis
MANFAAT BINATANG DALAM TRADISI PENGOBATAN JAWA

Oleh
Prof. Dr. Bani Sudardi dan Miftah Nugroho, M.Hum.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan model pengobatan yang memanfaatkan binatang (animal medicine) yang terdapat dalam tradisi Jawa dan mengkategorikan model-model tersebut ke dalam kerangka teoretis antropologi medis, yakni dalam klasifikasi model personalitik ataukah model naturalistik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif dengan model analisis interaktif.
Berdasarkan uraian di muka dapat disimpulkan bahwa dalam tradisi pengobatan dengan menggunakan hewan di dalam masyarakat Jawa digunakan berbagai jenis hewan yang

Derajat halus serbuk

Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak.
Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan 1 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut.
Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
Menurut Farmakope Indonesia
Dalam penetapan derajat halusserbuk simplisia nabati dan simplisia hewani, tidak ada bagian dari obat yang dibuang selama penggilingan atau pengayakan, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi.
Untuk penetapan keseragaman derajat halus serbuk obat dan bahan kimia, cara yang boleh dilakukan dengan menggunakan pengayak baku yang memenihu persyaratan. Hindari penggoyangan lebih lama, yang akan menyebabkan peningkatan derajat halus serbuk selama penetapan.

Selasa, 20 Desember 2011

Nutrisi

Apa itu NUTRISI ??
Substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Air dan Mineral
Karbohidrat
Vitamin
Asam amino
Protein

Air
Merupakan esensi dalam kelangsungan hidup dan didistribusikan melalui pembuluh.
Keuntungan :
Untuk kelangsungan proses kehidupan dan untuk metabolisme tubuh

Jumat, 06 Mei 2011

JAMU PRIA DEWASA

JAMU SEHAT PRIA DEWASA



LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
AKADEMI FARMASI PUTERA INDONESIA
MALANG
2011



BAB I
PENDAHULUAN

Kamis, 05 Mei 2011

pewarnaan bakteri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Untuk mengetahui suatu mikroorganisme dapat dilakukan dengan pewarnaan bakteri. Yang dimaksud dengan pewarnaan adalah perlakuan dengan zat warna yang mengikat secara selektif baik seluruh sel maupun komponen sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan penyerapan cahaya yang jauh lebih besar. Pewarnaan bakteri dapat dilakukan menggunakan teknik Pewarnaan Gram. Pewarnaan gram merupakan salah satu teknik pengecatan yang paling penting dan luas, biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi mikroorganisme. Morfologi mikroskopik mikroorganisme yang diperiksa dan sifatnya yang khas terhadap pewarnaan tertentu gram dapat digunakan untuk identifikasi awal. Dan bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah.
Bakteri yang melakukam pewarnaan dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet pada waktu proses pewarnaan Gram sehingga pada mikroskop akan berwarna biru atau ungu. Sedangkan Bakteri Gram Negatif adalah bakteri yang kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan pada waktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah atau merah muda. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan gram. Dalam melakukan teknik pewarnaan gram harus sesuai dengan prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi

Uji ANTIBIOTIK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresipkan dalam pengobatan modern. Antibiotic adalah zat yang membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri. Pencarian antibiotic telah dimulai sejak penghujung abad ke 18 seirng dengan meningkatnya pemahaman teori kunanm penyakit, suatu teori yang berhubungan dengan bakteri dan mikroba yang menyebabkan penyakit. Saat itu para ilmuan mencari obat yang dapat membunuh bakteri penyebab sakit. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk menemukan apa yang disebut peluru ajaib, yaitu obat yang dapat membidik atau menghancurkan mikroba tanpa menyebabkan keracunan.
Antibiotic dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang dilawan dan jenis infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam melawan jenis bakteri, dapat dibedakan

Kamis, 28 April 2011

Pembiakan bakteri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembiakkan bakteri sebaiknya dilakukan secara tepat agar menghasilkan bakteri yang baik. Mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik apabila tersedia media atau makanan sesuai serta suhu, kelembapan juga mempengaruhi. Setelah bakteri sudah tumbuh, maka bakteri siap diamati dan diteleti.
Sebelum melakukan penelitian, bakteri harus dipisahkan dari lingkungannya serta mikroorganisme lain. Kemudian ditumbuhkan pada suatu medium yang sudah steril. Untuk mengisolasi bakteri diperlukan kultur pengayaan untuk menambah jumlah bakteri yang akan diteliti, dan berfungsi untuk mengurangi jumlah bakteri lain yang tidak dibutuhkan. Bakteri yang akan diisolasi biasanya dalam jumlah kecil. Bakteri yang akan diisolasi biasanya dalam jumlah kecil.
Teknik isolasi bakteri yang lazim digunakan adalah teknik goresan pada media agar

Pembuatan media mikro

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk melakukan penelitian,perlu kita perhatikan berbagai macam ketentuan medium yang akan digunakan agar mikroorganisme tersebut bisa tumbuh,serta diperlukan peralatan dan bahan yang steril untuk melakukan penelitian,dan adanya teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari,sehigga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya oleh sebab itu perlu adanya pembutan media,sterisasi dan teknik aseptis.