BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresipkan dalam pengobatan modern. Antibiotic adalah zat yang membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri. Pencarian antibiotic telah dimulai sejak penghujung abad ke 18 seirng dengan meningkatnya pemahaman teori kunanm penyakit, suatu teori yang berhubungan dengan bakteri dan mikroba yang menyebabkan penyakit. Saat itu para ilmuan mencari obat yang dapat membunuh bakteri penyebab sakit. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk menemukan apa yang disebut peluru ajaib, yaitu obat yang dapat membidik atau menghancurkan mikroba tanpa menyebabkan keracunan.
Antibiotic dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang dilawan dan jenis infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam melawan jenis bakteri, dapat dibedakan
antibiotic yang membidik bakteri gram positif dan negative dan antibiotic yang berspektrum luas, yaitu yang dapat membidik gram positif dan negative. Sebagaian besar antibiotic mempunyai dua nama, nama dagang yang diciptakan oleh pabrik obat dan nama generic yang berdasarkan struktur kimia antibiotic atau golongan kimianya. Contohnya nama dagang yang diciptakan oleh pabrik obat nama generic yang berdasarkan srtuktur kimia antibiotic atau golongan kimianya contohnya nama dagang dari amoksisilin, titrasiklin , tiamfenikol.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengujian aktifitas antibiotic pada mikroba
2. Mengetahui suatu antibiotika yang digunakan untuk membunuh mikroba
1.3 Manfaat
1. Mampu menetahui uji aktifitas antibiotic
2. Dapat melaksanakan pengamatan dengan metode-metode yang digunakan dalam uji antibiotic terhadap mikroba
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah penemuan antibiotic
Penemuan antibiotic oleh alexsander fleming pada tahun 1928, pada waktu beliau lupa membersihkan sediaan pada cawan bakteri pada cawan petri dan beliau meninggalkannya pada rak cuci selama semiggu. Pada keesokan harinya ketika cawan petri akan tersebut akan dibersihkan ia melihat sebagaian kapang telah tumbuh dimedia dan sebagaian disekitarkapang besih dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media karena tertarik dengan pernyataan ini ia melakukan lebih lanjut terhadap kapang, yang ternyata adalah pecellium dari extrak itu ia diakui menemukan antobiotik alami pertama
2.2 Macam-macam antibiotic
Antibiotok dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan saluran
kimianya:
A. inhibator sintesis dinding sel bakteri
B. inhibator trankripsi dan replikasi
C. inhibator sintesesis protein
D. inhibator fungsi membrane sel
E. inhibaror fungsi sel lainya
F. anti metabolit
2.3 penggolongan antibiotic
1. Tetrasiklin adalah untuk mengobati infeksi bakteri gram positif maupun gram negatif, juga infeksi akibat Mycoplasma, Chlamydia, dan Rickettsia, bronkitis kronis yang berbahaya dan pengobatan Gonorhea dan Syphillis pada pasien yang alergi Penisillin, sebagai bagian dari multidrug untuk H. Pylori yang bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya ulcer duodenal. Mekanisme aksi tetrasiklin adalah menghambat sintesis protein pada subunit ribosomal bakteri.
2. Amficillin adalah adalah antibiotika golongan penisilin semi sintetik, dipakai secara per oral dan parenteral, aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif dengan spektrum antibakteri. Absorpsi ampisislin pada pemberian per oral umumnya berlangsung selama kira-kira 2 jam, tetapi jumlah ampisilin yang diabsorpsi bervariasi antara 20 - 70%. Absorpsi ampisilin yang tidak sempurna ini disebabkan oleh sifat-sifat amfoternya serta keterbatasan kelarutan dalam air dan kecepatan disolusinya.
3. Erytromicin adalah aktif melawan hampir semua bakteri gram positif, kecuali Staphylococcus aureus, dan cukup aktif melawan beberapa bakteri gram negatif. Obat ini sering diresepkan sebagai pengganti penisilin. Obat ini merupakan obat pilihan untuk pneumonia akibat mikoplasma dan penyakit Legionnaire.
4. Rhyfamicin adalah aktif terhadap kuman dan bakteri gram positif dan negatif (antara lain e.coli, klebsiella,suku-suku proteus dan pseudomonas) terutama terhadap stafilococcus, termasuk yang resisten terhadap penisilin. Terhadap kuman yang terakhir aktifitasnya agak lemah. Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan spesifik dari suatu enzim bakteri RNA-polymerase sehingga sintesis RNA terganggu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum mikrobiologi
Hari: senin
Tanggal: 18 april 2011
Waktu: 07.30-11.30
Tempat laboratorium mikrobiologi
3.2 Alat dan bahan
Alat:
1. Cawan petri
2. Penyaring bakteri
3. Jarum oase
4. Incubator
5. Tabung reaksi
6. Mikroskop
7. Kertas cakram
8. Pipet tetes steril
9. Pembakar spiritus+ kaki tiga
Bahan:
1. Titrasiklin
2. Tiamfenikol
3. alkohol
4. aquades
5. amficilin
6. erytromicin
7. ryfamicin
3.3 Cara kerja
A. uji aktifitas
1. membuat media
2. ambil bakteri e.coli masukkan media pada cawan petri tunggu sampai beku
3. lubangi pada bagian tengah dan masukkan antibiotik
4. masukkan dalam incubator selam 2x24 jam
5. amati dan lalu mengukur dengan menggunakan jangka sorong
B. uji sensifitas
1. ambil bakteri staphylococcus aureus masukkan media pada cawan petri tunggu sampai beku
2. bagi menjadi 4 bagian maing-masing kertas saring yang sudah di celupkan pada obat antibiotic
3. masukkan dalam incubator selama 2x24 jam
4.amati dan lalu mengukur dengan menggunakan jangka sorong
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisa prosedur
Sebelum mengerjakan terlebih dahulu melakukan perhitungan terhadap bahan yang akan di timbang untuk pembuatan media setelah itu prsiapkan alat-alat dan baha-bahan lain.pembuatan media harus sesuai dengan prosedur agar media yang dibuat tidak terkontaminasi
4.3 Anlisa hasil
Dari hasil pengamatan kami berhasil mengamati bahwa pada uji sumuran (efektifitas bakteri stapyloccus terhadap antibiotik kloramfenikol) pada cawan pertama terdapat 2,1mm daerah antibakteri dan pada cawan kedua 2,6mm. Pada uji aktifitas bakteri e.coli diperoleh data
Ampicilin Tetracyclin Erytromicyn Rifampicin
- 2,5mm - 2,8mm
- 2,0mm - 2,6mm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bahwa antibiotik tidak semua dapat membunuh bakteri tertentu ada juga yang mengalami resistensi, dan daya antibiotik satu degan lainnya berbeda tergantung dari bakteri apa yang diujikan. Sehingga dengan praktek ini dapat mengetahui antibiotik apa yang tepat untuk membunuh suatau bakteri tertentu
DAFTAR PUSTAKA
1. www.pdfebooksdownload.com/doc/uji-sensitivitas-antibiotik
id.wikipedia.org/wiki/antibiotic
2. Sectiocadaureis.wordpress.com/antibiotic-mekanisme-cara kerja-dan klasifikasi
masroy.net/topic/uji-aktifitas-antibiotik
3. Alaerts,G. dan Santika,S.S,1987.Metode penelitian air,penerbit Usaha Nasional,Surabaya.
4. Departemen Kesehatan RI 1991.Petunjuk Pemeriksaan Bakteriologi Air,pusat laboratorium kesehatan Depkes RI,Jakarta.
5. Dwidjoseputro,D.1993.Dasar-Dasar Mikrobiologi,penerbit Djambatan,Jakarta.
6. Waluyo Lud,2008,Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi,penerbit UMM press,Malang.
7. Sylvia .2008.Mikrobiologi Farmasi. Erlangga
8. J.pelczar jr Michael.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta.PT (UI press) Uneversitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar